16 April 2012

Rawa Pening | Jawa Tengah

| 16 April 2012 | 0 comments
Rawa Pening
Anda sedang berada di Jawa Tengah dan mau merilekskan diri dengan wisata tirta dan menikmati udara sejuk nan bersih? Coba saja berpetualang ke Rawa Pening. Sebuah danau seluas 2.670 hektare, yang bisa dikelilingi menggunakan sampan.

Lokasi Rawa Pening mencakup empat wilayah Kecamatan, Ambarawa, Banyubiru, Tuntang, dan Bawen, yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Kota Semarang. Rawa Pening merupakan taman wisata yang menyuguhkan keindahan pemandangan alami di sekitarnya.

Saat pagi hari, Rawa Pening biasanya dilingkupi kabut putih yang tipis. Panorama yang tersajikan sangat indah berupa hijaunya tanaman yang berselimut kabut, dengan latar Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, dan Gunung Telomoyo. Semburat awan berwarna jingga memberikan aura sore yang menyejukkan. Bagi pecinta fotografi, lokasi Rawa Pening sangat cocok untuk hunting moment indah di pagi dan sore hari.

Berada di cekungan lereng gunung terendah, Rawa Pening dikenal sebagai penghasil tanaman Eceng Gondok yang digunakan sebagai bahan kerajinan. Anda bisa berwisata keliling danau menggunakan perahu tradisional, sambil menikmati aktivitas penduduk desa yang kebanyakan bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani ikan.

Harga sewa perahu untuk berkeliling sebesar Rp. 25.000/jam. Perahu ini berkapasitas 10 hingga 15 orang. Tersedia juga perahu motor yang bisa menampung enam orang per 30 menit, dengan tarif yang berlaku sebesar Rp. 30 ribu. Anda bisa memancing dan melihat aneka jenis satwa yang memiliki habitat di daerah rawa. Anda juga dapat menjajal wisata kuliner dengan menu utama ikan air tawar. Karena, di sekitar area Rawa Pening ditemukan banyak kedai dan rumah makan tradisional.

Lokasi menarik yang juga berada di area Rawa Pening adalah Bukit Cinta. Konon, mereka yang datang sebagai sepasang kekasih, akan selalu langgeng hingga berumahtangga, saat  ngucapkan doa di Bukit Cinta. Sangat romantis sekali.

Loket di lokasi wisata ini setiap harinya buka mulai pukul 08.30 hingga 21.00 WIB. Saat memasuki pintu masuk Rawa Pening, Anda akan menemukan sosok naga yang sedang mengangga dan terbuat dari beton.

Naga tersebut dibangun berdasarkan legenda asal muasal terjadinya Rawa Pening. Menurut legenda yang sangat dipercaya oleh para warga, air yang keluar dari bekas cabutan lidi yang dilakukan Biru Klinting, membentuk Rawa Pening.

Legenda

Biru Klinting adalah seekor naga yang dilahirkan oleh warga Desa Ngasem bernama Endang Sawitri dan seorang raja bernama Ki Hajar Salokantara. Saat usia remaja, Biru Klinting yang belum pernah bertemu dengan ayahnya itu sejak bayi, ingin sekali bertatap muka. Ini dikarenakan Ki Hajar Salokantara bertapa di sebuah gua lereng Gunung Telomoyo.

Bersama restu ibunya dan sebuah klintingan yang diberikan sang ayah kepada ibunya, Biru Klinting menuju ke tempat pertapaan. Saat bertemu dengan Ki Hajar Salokantara, ia diminta untuk melingkari Gunung Telomoyo sebagai bukti. Baru Klinting ternyata mampu untuk melingkari gunung dan ayahnya memerintahkan untuk bertapa di dalam hutan lereng gunung.

Saat bertapa, Biru Klinting menjadi korban penduduk Desa Pathok yang sedang mencari hewan untuk acara pesta sedekah bumi. Tubuhnya dipotong-potong dan dijadikan daging kurban untuk pesta penduduk desa.

Ia menjelma menjadi seorang anak yang penuh luka di tubuh penuh nanah dan berbau busuk yang amis. Biru Klinting dalam wujud seorang anak tersebut memasuki desa yang sedang berpesta. Ia kelaparan dan ingin turut serta menikmati hidangan dengan berbaur bersama penduduk. Namun, ia diusir dengan paksa dan sinis oleh penduduk karena berpenampilan menjijikkan penuh luka berbau busuk.

Penuh rasa sedih, ia pergi meninggalkan penduduk yang sedang berpesta. Ia bertemu dengan seorang jada tua yang baik hati dan mengajak mampir ke rumahnya. Janda tua itu bahkan menyuguhkan makanan untuknya. Usai makan, Biru Klinting berpesan kepada janda tua itu, untuk naik ke perahu atau lesung bila mendengar suara kentongan atau gemuruh air.

Biru Klinting kembali ke tempat pesta. Saat melihat anak sebayanya sedang bermain dengan ceria dan ia ingin ikut bergabung. Namun, Biru Klinting mendapat penolakan. Ia bahkan diejek dan dimaki-maki karena aroma bau busuk.

Ia kemudian memberikan tantangan kepada mereka yang sudah mengejek dan menghinanya, untuk mencabut lidi yang ditancapkannya ke tanah. Satu persatu anak sebayanya mencoba dan tidak berhasil. Kabar tentang tantangan tersebut tersebar ke seluruh penduduk desa dan mereka turut mencoba.

Meski telah digunakan segala upaya untuk mencabut sebatang lidi yang ditancap ke tanah, tak seorangpun mampu melakukannya. Akhirnya semua orang menyerah dan meminta Biru Klinting untuk mencabut lidi tersebut.

Saat dicabut, lobang bekas lidi tersebut mengeluarkan air yang sangat deras dan tidak berhenti mengalir. Airnya semakin tinggi menggenangi desa. Penduduk menjadi gaduh. Mereka berusaha untuk menyumbat lobang tersebut, tapi tidak bisa. Mereka membunyikan kentongan sebagai tanda adanya bahaya dan harus menyelamatkan diri.

Janda tua yang sudah dipesan oleh Biru Klinting dan sedang menumbuk padi, langsung naik ke lesung saat mendengar bunyi kentongan. Ia selamat dari genangan air. Sedangkan semua penduduk desa yang memperlakukan Biru Klinting dengan kasar, tewas tenggelam.

Biru Klinting kembali ke wujud aslinya sebagai naga dan menjadi penjaga desa yang telah tenggelam menjadi rawa tersebut. Karena dahulu rawa berair sangat bening (pening), sehingga menjadi asal nama Rawa Pening hingga kini.
readmore »»  

15 April 2012

Grand Canyon Nan Alami | Pangandaran

| 15 April 2012 | 0 comments
Nama Green Canyon terdengar sangat British sekali di telinga. Namun, jangan terkecoh pada nama. Lokasi wisata ini berada di Pangandaran, Jawa Barat. Tempat wisata alam dengan pemandangan menakjubkan, yang dalam bahasa masyarakat sekitar dikenal dengan nama Cukang Taneuh. Dalam Bahasa Indonesia berarti jembatan tanah.



Mengunjungi Green Canyon bisa Anda lakukan menggunakan angkutan umum diterminal Pangandaran, melalui rute Pangandaran-Terminal Cijulang, dan naik ojek hingga dermaga Ciseureuh, Ciamis. Jarak yang ditempuh sekitar 31 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.


Dari dermaga, Anda harus menyewa perahu yang mengantarkan ke lokasi wisata Green Canyon. Ongkos perahu sebesar Rp 75.000 untuk lima penumpang. Petualangan Anda pun dimulai.

Menyusuri Sungai Cijulang, Anda akan menikmati pesona alam melalui perahu selama 15 menit perjalanan, yang berjarak sekitar 3 kilometer itu. Keasrian akan semakin menyeruak saat Anda tiba di 'mulut' Green Canyon, dimana dua tebing menyatu membentuk seperti jembatan, yang menghubungkan Desa Batukaras dan Desa Kertajaya.


Air sungai yang deras dan jernih seperti merayu untuk dicemplungi. Selain itu, Anda juga bisa menyusuri gua yang menghadirkan pemandangan indah saat rembesan air jatuh di ujung stalagnit dan stalagmit. Sisi gua yang airnya bersumber dari tebing ini bagaikan hujan abadi yang mengalir terus menerus.

Biaya yang diberlakukan oleh para guide kepada wisatawan yang ingin menyusuri goa Green Canyon Pangandaran ini hampir sama dengan harga sewa perahu. Anda akan diajak menikmati batu alam besar dan pepohonan lebat sekitar 1 jam.


Tantangan yang Anda hadapi saat menyusuri gua adalah licinnya bebatuan karena berlumut. Namun, semua lelah Anda akan terbayarkan saat mencapai Kolam Putri, berupa genangan air dalam cekungan bebatuan yang berasal dari tete air tebing.


Puas menyusur gua, Anda bisa mencoba memacu adrenalin dengan melompat ke air dari sebuah bebatuan yang disebut Batu Payung. Penasaran? Coba saja menjajal sendiri suguhan pesona alam yang ada di Green Canyon Pangandaran.
readmore »»  

13 April 2012

Kepulauan Derawan Nan Elok | Kalimantan Timur

| 13 April 2012 | 0 comments
Satu daerah di Kalimantan yang dikagumi oleh wisatawan akan pesona pantainya adalah Kepulauan Derawan. Melalui pulau ini, Kalimantan Timur menambah panjang daftar sanjungan akan pesona Borneo di mata dunia.


Kepulauan Derawan memiliki empat pulau yang sangat terkenal, Maratua, Sangalaki, Derawan, dan Kakaban. Khusus di Pulau Kakaban, merupakan habitat penyu. Bahkan, pulau ini ditinggali oleh satwa penyu langka, seperti Penyu Hijau dan Penyu Sisik.

Menuju Kepulauan Derawan tidaklah sulit. Lokasi wisata yang sudah menjadi tempat kunjungan utama turis domestik dan mancanegara ini, bisa ditempuh menggunakan sarana transportasi darat dari Balikpapan-Tanjung Redep.


Berpetualang menyusuri jalan poros hingga ke Kabupaten Berau ini memberikan pengalaman yang mengasyikkan. Jalan yang berkelok dan pemandangan alam yang terhampar di luar jendela mobil, memberikan suguhan hutan alami yang menakjubkan.


Pantai yang indah dan pemandangan bawah air yang sangat memesona, akan Anda temukan saat tiba di Kepulauan Derawan. Hamparan pasir putih dan air pantai yang jernih, akan menyapa langkah kaki Anda dengan ramah.

Aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan di tempat ini adalah snorkeling, diving, berenang, trekking, dan menikmati pemandangan di kala matahari terbit dan terbenam. Wisata alam di Kepulauan Derawan Kalimantan Timur, akan menunjukkan pesona alami yang tidak kalah menariknya dengan pulau di luar negeri yang pernah Anda dengar.


Terumbu karang di Kepulauan Derawan tersebar luas dengan tipe berupa karang penghalang, karang tepi, dan atol. Berdasarkan Survei Manta Tow 2003, tutupan rata-rata terumbu karang terdiri atas 17,41 persen karang keras dan 27,78 persen tutupan karang hidup.

Jumlah spesies yang ditemukan di Kepulauan Derawan mencapai 460, menjadikan kepulauan ini memiliki kekayaan biodiversitas diurutan kedua setelah Kepulauan Raja Ampat. Selain terumbu karang, Anda juga bisa melihat Padang Lamun, aneka jenis ikan karang, dan mangrove.


Bila Anda ingin bermalam saat mengunjungi Kepulauan Derawan, banyak tempat untuk menginap. Hotel, cottage, dan penginapan backpacker, tersedia di Tanjung Redeb. Selain itu, warung yang menjual makanan akan mengajak Anda untuk menjajal wisata kuliner yang pastinya sangat enak dan menggoyang lidah.
readmore »»  

12 April 2012

Pantai Pasir Putih Lampung

| 12 April 2012 | 0 comments
Pantai Pasir Putih Lampung benar-benar sesuai dengan namanya. Pasir putih mempesona ini menyegarkan mata dan menimbulkan hasrat kuat di dalam diri untuk berkunjung dan mengelilinginya. Pantai ini terletak sekitar 20 Km dari kota Bandar Lampung, tempat ini semakin dikenal masyarakat akhir-akhir ini karna selain pasirnya yang putih juga karna lautnya yang bersih dan airnya yang jernih sehingga baik wisatawan lokal dan mancanegara.

Cara Mencapai Daerah Ini :

Dengan menggunakan mobil yang melewati Jalan Trans Sumatera dari kota Lampung, Anda dapat mencapai daerah ini dalam waktu 30 menit. Anda juga dapat menggunakan angkutan umum dari Bandar Lampung yang langsung menuju Pantai Pasir Putih.

Tempat Menginap :

Anda dapat menginap di penginapan dan hotel di wilayah Bandar Lampung. Apabila Anda ingin menginap di tengah-tengah pulau yang hening, Anda dapat menginap di penginapan yang terletak di Pulau Condong. Sederhana namun nyaman. Sebuah villa yang mewah juga tersedia di Pulau Bule, tempat sesuai untuk melepas penat. Di sepanjang perjalanan menuju Pantai Pasir Putih juga tersedia banyak penginapan.

Tempat Bersantap :

Anda dapat membeli makanan di hotel atau penginapan. Anda juga dapat membawa makanan Anda sendiri.

Buah Tangan :

Anda dapat membeli oleh-oleh di sekitar pantai ini atau di kota Bandar Lampung khususnya di toko oleh-oleh khas Lampung.



Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan :

Anda dapat naik perahu motor untuk mengelilingi pantai ini juga untuk mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule. Pulau Bule memiliki keanekaragaman ikan, terumbu karang, dan biota laut yang akan membuat Anda kagum. Dengan menyewa perahu, Anda juga dapat menikmati pemandangan di bawah laut menggunakan kotak kayu yang satu sisinya berupa kaca bening. Dengan meletakkan kotak ini di air laut, dengan bagian kaca di bawah, Anda dapat memerhatikan kehidupan di bawah sana dan anda juga dapat berpiknik di pantai, berolahraga, bermain Banana Boat serta anda dapat juga melakukan berbagai macam aktivitas lainnya.

Tips :

  • Datanglah di hari kerja apabila Anda tidak menyukai suasana yang terlalu ramai.
  • Pesan kamar di hotel / penginapan sebelumnya.
readmore »»  

11 April 2012

Daftar Isi

| 11 April 2012 | 0 comments



readmore »»  
 
Review wisatakuu.blogspot.com on alexa.com
© Copyright 2012. wisatakuu.blogspot.com | All rights reserved by infowisata | powered by infoteknomedia